Anak Usia dini adalah seorang anak yang usianya belum memasuki suatu lembaga pendidikan formal seperti sekolah dasar (SD) dan biasanya mereka tetap tinggal di rumah atau mengikuti kegiatan dalam benntuk berbagai lembaga pendidikan pra-sekolah,seperti kelompok berfmain, taman kanak-kanak, atau taman penitipan anak.Anak usia dini adalah anak yang berusia 0- 8 tahun.Sedangkan pada hakekatnya anak usi dini (Augusta,2012) adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik,kognitif,sosial emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Dan berbagai penelitian menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan,baik fisik maupun mental.
Masa anak usi dini sering disebut dengan “golden age” atau masa emas.Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara tepat dan hebat.Perkembangan setiap anak tidak sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang berbeda.Makanan yang bergizi seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan anak untyuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.Apabila anak diberikan stimulasi atau gizi yang baik maka proses pertumbukan dan perkembangan anak akan terjadi secara baik.
B. Karakteristik Anak Usia Dini
Karakteristik anak usia dini antara lain:
1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2. Merupakan pribadi yang unik
3. Suka berfantasi dan berimajinasi
4. Masa paling potensi untuk belajar
5. Menunjukkan sikap egosentris
6. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek
7. Sebagai bagian dari makhluk sosial
C. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
Program pada Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang menentukan terbentuknya kepribadian anak.Proses pendidikan usia dini terjadi sejak anak dalam kandungan,masa bayi hingga anak berumur kurang lebih delapan tahun.Pendidikan ini diberikan dengan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan jasmani dan rohani.Agar anak dapat memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.Dengan demikian,jenis kegiatannya dapat berupa taman kanak-kanak,kelompok bermain,penitipan anak,dan kegiatan lain yang dijiwai oleh ciri lembaga atau institusinya.Oleh karena itu materi kegiatannya dapat berhubungan dengan agama, budi pekerti, etika, moral, toleransi, keterampilan, gotong-royong, keuletan, kejujuran dan sifat yang lain yang semuanya dimasukkan dalam sebuah permainan.
Pendidikan yang ideal dan baik semestinya dilakukan sejak anak lahir sampai remaja (Rousseau) dengan dikembalikan kepada alam atau pendekatan secara alamiah.Jika anak dapat bersatu dengan alam akan ia akan bahagia dan akan tumbuh rasa ingin tahunya.Anak sebaiknya dapat berkembang secara wajar tanpa hambatan.Orangtua harus memberikan kebebasan sesuai dengan bakatnya.Menurut pendapat Marun Lauther (1483-1546) keluarga merupakan institusi yang paling penting bagi pendidikan anak.Lauther mendorong para orangtua untuk membimbing anak dalam pendidikan agama sejak di rumah.Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan berisi penanaman nilai budi pekerti,nilai seni,nilai budaya,kecerdasan,keterampilan dan agama.Sistem among adalah cara pendekatan,atau metode pendidikan yang paling tepat dilakukan di Indonesia,bahkan dikatakan “Pendidikan adalah hamba anak”,ini membuktikan bahwa pendidikan harus melayani dan memberi kebebasan pada anak agar senang.
D. Pentingnya PAUD
Menurut JJ.Rousses (1712-1778) mengatakan bahwa proses pendidikan yang baik dan idel dilakukan sejak anak lahir sampai remaja.Orangtua perlu memberikan kebebasan pada anak agar anak berkembang secara wajar. J.H. Pestalozzi (1746-1827) mengatakan bahwa pendidikan adalahpengaruh dari panca indera dan melalui pengalaman. Maka potensi yang dimiliki anak dapat berkembang.
Belajar yang baik adalah mengenal berbagai konsep melalui pengalaman antara lain: melalui kegiatan menghitung,mengukur,merasakan,dan menyentuh atau meraba.Ibu mempunya tanggung jawab yang terbesar dalam mendidik anak.Prinsip yang paling penting adalah belajar melaui bermain.
Program pendidikan anak usia dini yang dianggap penting antara lain:
1. Menciptakan berbagai jenis permainan yang mengandung nilai agama, kedisiplinan, moral, keterampilan, kesehatan, sosial, dan hal-hal yang menyenangkan.
2. Menanamkan pentingnya kesehatan,gizi,dan olahraga bagi anak usia dini melalui kegiatan,wisata,jalan-jalan,dan pengenalan alam atau lingkungang.
3. Membentuk pribadi anak melalui cerita, dongeng, nyanyian, gambar,contoh perilaku,dan film yang edukatif.
4. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang cukup,supaya anak usia dini dapat bermain, berimajinasi atau berkhayal, dan berkreativitas secara bebas.Sarana atau media pendidikan ini dapat dibuat sendidri dengan menggunakan benda atau barang yang ada dilingkungannya.
5. Menyaipkan tenaga pendidik dan profesional yang mampu dan terampil mendidik,membimbing dan mengola pendidikan anak usia dini.
6. Membuka sekolah setingkat sekolah menengah kejuruhan yang tamatannya dapat mendidik,dan membimbing serta mengelola pendidikan anak usia dini.
7. Merintis program wajib belajar mulai usia empat tahun (usia taman kanak-kanak)
8. Menyediakan dana yang cukup untuk pendidikan uis dini di tiap propinsi dan pusat,dana itu selain untuk menunjang program juga untuk biaya penelitian.
9. Menentukan bebrapa propinsi untuk dijadikan uji coba pengembangan program pendidikan usia dini dengan berbagai model.
0 komentar:
Posting Komentar